Kamis 28 Februari 2013 tim kedua tree inventory dari Bogor berangkat
menuju Papua Barat, tepatnya di perusahaan LNG milik BP Indonesia, Kabupaten
Teluk Bintuni. Perjalanan dimulai dari Kampus IPB Darmaga menjelang matahari
sedikit condong ke Barat. Tim terdiri dari tujuh orang yang memiliki tugas dan
fungsi yang berbeda-beda. Ada yang bertugas sebagai team leader, data analis,
GIS, first aider, maupun sebagai survey member. Sebelumnya sudah ada tim yang
lebih dulu sampai di perusahaan tersebut untuk mengurus administrasi, yaitu
yang menjabat sebagai site leader dan HSE ofiice. Perjalanna tim sampai Bandara
Soekarno Hatta ketika bayangan benda yang terkena sinar Matahari sudah hampir
melebihi satu setengah panjang benda aslinya. Sebenarnya keberangkatan tim
kedua ini untuk sampai ke Bandara terlalu cepat, karena pesawat baru take off jam Setengah Sembilan malam.
Waktu-waktu menunggu dihabiskan di Bandara dengan santai-santai di Café.
Walaupun sebenarnya harga produknya cukup mahal daripada harga-harga normal
tidak masalah, karena akomodasi dibiayai oleh kegiatan project ini. Saya
mengambil langkah ini karena beberapa alasan, pertama karena suasana sore di
luar Bandara disilaukan sinar matahari. Kedua kalau masuk ke lobby dalam tidak
ada tempat duduk kecuali di café-café yang ada di deretan lobby tersebut.
Ketiga kalau duduk di kursi café tanpa beli produknya bisa-bisa kita di usir
sama security.
Menikmati Cafe' Menunggu Keberangkatan ke Biak
Selama berada di Bandara ada
beberapa hal menarik yang menurut saya cukup menarik, sekali lagi menurut saya
bukan menurut orang lain. Pertama, kisah pertemuan mantan kedua pasang kekasih
yang mirip-mirip di FTV. Kedua, apa ya? Setelah dipikir-pikir kelihatannya yang
paling menarik itu saja. Akan saya ceritakan pengalaman menarik itu, tetapi
harus di sensor namanya. Biasanya kalau di FTV di akhir cerita ada tulisan
seperti ini, “cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama, tempat
dan kejadian …….”. Lupa lanjutannya, tapi intinya seperti itu.
Cerita ini berawal dari seorang
pasangan kekasih laki-laki dan perempuan, bukan laki-laki dengan laki-laki
ataupun perempuan dengan perempuan. Kira-kira pasangan ini sudah putus hubungan
sekitar dua bulan tapi bukan cerai karena belum menikah. Namun rupanya
perempuan itu masih tertarik dengan laki-laki yang telah ia putuskan itu. Akan
tetapi, laki-laki itu sudah sangat sulit membuka hatinya lagi untuk
perempuan itu. Akhirnya tiba saatnya laki-laki itu akan berangkat menuju
Pulau paling Timur di Nusantara. Perempuan itu mengetahui kapan keberangkatan
laki-laki itu melalui informan. Tanpa sepengetahuan sang laki-laki, perempuan
itu rupanya berada di Bandara dan bermaksud akan menemui laki-laki dambaannya
itu.
Bersambung dulu ya… Setelah
semuanya bertujuh sudah memasuki lobby keberangkatan, mulailah mencari
kesibukan masing-masing. Mr X dan Mr Y kelaparan dan akhirnya pergi
mencari-cari makanan yang lebih murah dari produk-produk yang ada di café. Mr P
dan Mr S dengan sabarnya tetap di café nungguin barang-barang bawaan
kawan-kawannya sambil lirik kiri-kanan. Dan yang terakhir trio sejoli (Mr A, Mr
B dan Mr C) berjalan semakin menjauhi café. Rupanya Mr B dan Mr C yang salah
satunya adalah informan perempuan itu. Biar isinya gak perempuan itu, kita sebut
saja permpuan itu adalah Mrs M. Dan yang dimaksud laki-laki itu tak lain adalah
Mr A. Jangan bingung ya…
Mr A yang di ajak ke suatu tempat
tak sadar kalau Mr B dan Mr C mengajak menemui Mrs M. Alangkah terkejutnya Mr A
ini ketika di depannya ada mantan kekasih hatinya. Lalu Mr B dan Mr C kemudian
meninggalkan Mr A dan Mrs M berduaan. Aku tak tau apa yang mereka bicarakan. Bahkan
pertemuan itupun aku juga tak tau ada dimana tempatnya. Aku hanya dapat
informasi itu dari informan Mrs M. Yak arena aku sangat mendukung supaya mereka
bisa kembali lagi, akhirnya aku sms saja Mr A dengan kata-kata seperti ini “cinta
memang penuh dengan problematika, karena hal itulah perjalanan cinta menjadi
lebih indah”. Hehehe… Dan apa jawabanya? Thanks ya… Bukan seperti itu, tapi bangkee!!!
*nj*ng l*…. Tapi jangan salah sangka, itu jawaban sambil bergurau ko’…
Beberapa jam kemudian aku melihat
Mr A senyum-senyum tak jelas penuh dengan berbagai problematika yang tak bisa
dipecahkan secepat kilat. Saya kira endingnya bakalan kembali lagi, eee
ternyata beberapa menit kemudian si perempuan itu berjalan berduaan dengan seorang
lelaki. Tak tau siapa dia, mungkin teman rekan kerjanya. Tapi meskipun begitu, aku
melihat dari sorotan mata Mrs M masih menyimpan persaan saying dengan Mr A.
Tapi tak tau kenapa ko’ endingnya hanya say haloo??!!.
Mungkin begitu saja ya ceritanya.
Kalau gak lucu aku memang gak niat untuk ngelucu. Kalau gak menarik aku sadar
kok kalau gak semua orang bisa menginterpretasikan cerita menjadi sebuah khayalan
yang indah alias mencerna sebuah tulisan dengan sangat waowww…. Hehehe…
Sorry-sorry bukan maksudnya menyinggung kawan… :)
Itulah sedikit pengalaman berbeda
waktu sedang di Bandara menunggu keberangkatan menuju wilayah Timur Indonesia.
Masih ada cerita menarik lainnya saat perjalanan ke LNG Tangguh dan ketika
berada di LNG Tangguh. Kalau ada yang berminat, silahkan tunggu beberapa waktu
kemudian. Terima kasih buat kawan-kawan yang sudah membaca coretan-coretan saya
ini. :)