“Apabila kau gemar memilih di antara segala sesuatu yang datang tidak dari Tuhan maka kau bukan penempuh jalan yang baik; Apabila kau suka memandang dirimu sendiri dimuliakan karena memiliki intan dan emas segudang, dan merasa dihinakan karena hanya memiliki setumpuk batu maka Tuhan tidak akan menyertaimu. Ingatlah, jangan kau sanjung intan dan kau tolak batu karena keduanya berasal dari Tuhan. Batu yang dilemparkan oleh Kekasih setia lebih baik daripada intan yang dijatuhkan oleh seorang wanita perusak rumah tangga” karya Fariddudin Attar.
(The 7 Awareness, Naqoy)
Syair di atas begitu indah dan apabila kita memahami makna yang tersirat dalamnya sangat luar biasa. Attar mencoba mengajak kita untuk memandang sesuatu tidak hanya dari materi saja, namun lebih ke Ilahiyah. Banyak di antara kita terlupakan oleh hal-hal yang sifatnya duniawi, tanpa berfikir apa sebenarnya kenikmatan yang haqiqi.
Bagi kita berfikir secara mendalam atas segala sesuatu yang terjadi mungkin sangatlah jarang. Kebanyakan kita berfikir hanya dalam batas kewajaran. Saatnya kita mencoba untuk belajar memahami segala sesuatu secara mendalam, apa makna yang tersirat dalam setiap sesuatu yang kita alami.
Sang Ilahi memberikan kita banyak sesuatu, namun kadang kita kurang memaknai apa yang diberikan-Nya itu. Apabila yang kita terima bersifat sederhana di mata dunia, kadang kita merasa hal itu tiada gunanya. Namun jika menerima sesuatu yang menakjubkan di mata dunia, tetapi sebenarnya datang dari sesuatu yang kurang baik kita merasa sesuatu tersebut sangat menakjubkan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Itu karena cara pandang kita masih sempit; dalam batas keduniawian.
Marilah kita selalu mencoba untuk memandang sesuatu secara mendalam; jangan hanya pada bats keduniawian. Memandang sesuatu yang kita lakukan sampai kepada Yang Ilahi, niscaya hati kita akan merasa lebih tenang dalam mengerjakan sesuatu.
Kita harus ingat bahwa kehidupan dunia hanya sementara. Kehidupan dunia hanya untuk mencari bekal ke yang kekal. Ingatlah, dunia seisinya hanya milik Allah. Dunia hanya titipan-Nya, dan kita wajib untuk merawatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar